Apakah pendapat Anda tentang Situs dan Blog yang menampilkan Film Fitna? (boleh isi lebih dari satu jawaban)

Minggu, 02 Maret 2008

Internet Murah untuk Indonesia

Biaya Layanan Jasa Internet di Indonesia selama ini dikenal mahal
dibandingkan dengan biaya layanan Internet di negara-negara tetangga
Asean, India, Cina, maupun di negara-negara maju seperti Amerika
Serikat, Australia, Korea dan Jepang.

Tetapi dewasa ini benarkah sinyalemen masyarakat pada umumnya bahwa
biaya Layanan Jasa Internet di Indonesia masih seperti kenyataan
beberapa tahun yang lalu, yang dianggap mahal atau sangat mahal?

Untuk menjawab pertanyaan tersebut diatas, maka MASTEL bekerjasama
dengan INDOSAT/IM2 menyelenggarakan Roundtable Discussion tentang
“Internet Murah untuk Indonesia” pada hari Jumat siang, pukul 14:00-17:
00 WIB di Gedung INDOSAT, jl. Merdeka Barat 21, Jakarta, dengan para
Narasumber sbb:

1. Ibu Sylvia Sumarlin - Ketua Umum APJII
2. Bapak D. Herry Swandito - Sales& Marketing Director PT INDOSATM2
3. Bapak M. Marpaung, Senior Manager Voice & Internet, Divisi
Multimedia PT TELKOM
4. Bapak Sumitro Roestam, Ketua MASTEL

dan Moderator: Bapak Damsyiruddin Siregar - Ketua MASTEL.

Peserta yang hadir tidaklah sebanyak para vokalis Milis MASTEL dan
Telematika, namun cukup merepresentasikan para operator, ISP, NAP,
pengguna dan pemerhati Internet, seperti : Bapak Gisi Suseno
Hadihardjono - Ketua Umum MASTEL, Bapak Arnold Djiwatampu- Konsultan
Telematika, Bapak Sukarno Abdulrahman - Senior MASTEL, Ibu Retno -
Sekjen MASTEL, Bapak Setyanto P. Santosa, Sesepuh TELKOM, Bapak
Marcellus Ardiwinata -Deputy Director First Media, Bapak Naswil Idris -
pemerhati telematika, serta para executives dari operator
telekomunikasi, ISP dan NAP Indonesia turut hadir meramaikan diskusi
tersebut.

Para Narasumber ternyata menyampaikan optimisme tentang layanan
Internet di Indonesia, dimana jumlah pelanggan Internet saat ini sudah
mencapai 2,7 juta orang, sedangkan yang mengakses Internet, baik itu
sebagai pelanggan maupun yang memanfaatakan sarana umum (warnet)
ataupun saran kantor, rumah, HP, PDA, dan lain-lainnya adalah sebanyak
27 juta orang, atau sekitar 12% penduduk Indonesia.

Tentang tarif layanan jasa Internet di Indonesia ternyata juga sudah
sama atau sedikit lebih mahal dari tarif layanan Internet yang termurah
di dunia, dimana ringkasannya didasarkan atas jenis mode akses Internet
adalah sbb:

1. Dialup PSTN Telkomnet Speedy, tarifnya Rp 57/menit
2. Dialup CDMA 2000 1x EVDO StarOne dan Fren, tarifnya Rp 47/menit
3. ADSL Telkomsspeedy, tarifnya Rp 350/Mbyte
4. Semi-Broadband GPRS 115 kpbs max, tarif awalnya sekitar Rp
10/kbyte
5. Broadband EDGE s/d HSDPA 7,2 Mbps tarif Pasca Bayar Rp 350/Mbyte
dan IM2 Prabayar Rp 600/Mbyte
6. Akses via RT/RW-net, tarif Flat-Rate Rp 50.000-Rp 200.000/bulan
7. Akses via Power LineCommunications (PLC), harga pokok Rp 80.000
/bulan/pelanggan dan harga jual= Rp 120.000/bulan/pelanggan Flat-Rate
8. Akses via HotSpot WiFi ada yg berbayar (sekitar Rp 5.000-10.000
/jam) dan gratis (TELKOM, 6.000 lokasi)
9. Akses via HP, PDA dan Infra Red atau Bluetooth, tarifnya sesuai
layanan Operator Mobile GSM, 3G dan CDMA
10.Akses via Warnet dan Cybercafe, tarifnya Rp 3.000-10.000/jam

Kesimpulannya adalah sbb:

1. Tarif Internet di Indonesia dinilai cukup wajar dibandingkan
dengan tarif di USA, Australia, Malaysia dan Singapore, namun sedikit
diatas tarif di India.
2. Untuk mengurangi traffic ke LN, dan dengan demikian untuk
menurunkan tarif layanan Internet, maka agar diperbanyak konten DN dan
peering antar ISP di Indonesia.
3. Subsidi biaya dari PT TELKOM kepada HotSpot/WiFi gratis di 6.000
lokasi bisa dihilangkan atau dijadikan profitable bila ada kerjasama
untuk memanfaatkan lokasi2 ini bagi promosi produk atau pemasaran,
ataupun ada layanan Online Game yg berbayar. Hasilnya dapat dipakai
untuk menurunkan tarif Telkomnet Instant dan Telkomspeedy lebih rendah
lagi.
4. Agar ada kerjasama antara Operator besar dan NAP/ISP kecil yang
Win-Win serta untuk menyehatkan Industri Internet di Indonesia dengan
tarif yang wajar.
5. Perlu kehati-hatian dalam rencana penerapan Unified Licensing,
agar tidak mematikan ISP/NAP kecil, Warnet dan UKM.

Diskusi Roundtable “Internet Murah untuk Indonesia” ditutup pada pukul
17:30 WIB oleh Ketua Umum MASTEL, Bapak Giri Suseno Hadihardjono.

Semoga bermanfaat dan silahkan ditanggapi.
Wassalam,
S Roestam

Tidak ada komentar: